Suara Sumut

Akademisi Pendidikan fondasi utama kebangkitan bangsa

1. Akademisi Pendidikan: Sekolah Harus Jadi Pusat Peradaban Bangsa

Suara Sumut Akademisi Pendidikan bukan sekadar urusan kurikulum dan ujian, tetapi jantung dari kebangkitan bangsa. Guru Besar Universitas Negeri Medan (Unimed), Prof. Syawal Gultom, menyampaikan pemikiran kritisnya bahwa sekolah harus dilihat sebagai pusat peradaban bangsa.

Dalam peluncuran buku terbarunya Membangun Negeri dari Sekolah, Prof. Syawal menekankan pentingnya pembangunan pola pikir, bukan sekadar pembangunan fisik. “Sekolah itu tempat kita membangun cara berpikir manusia, bukan hanya bangunan fisik,” ujarnya.

Buku ini menjadi panggilan untuk menata ulang arah pendidikan Indonesia. Ia menyebut sekolah sebagai pusat kejujuran, disiplin, dan integritas—nilai-nilai dasar yang diperlukan untuk membangun masa depan bangsa.


2. Pendidikan di Pusaran Strategi Bangsa: Gagasan Besar Prof. Syawal Gultom

Medan – Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, Prof. Syawal Gultom mengingatkan bangsa ini agar tidak lupa pada fondasi sejatinya: pendidikan. Menurutnya, pembangunan sejati tidak dimulai dari jalan raya atau gedung bertingkat, tetapi dari kelas-kelas sekolah di seluruh pelosok negeri.

Melalui karya tulis terbarunya, Membangun Negeri dari Sekolah, Syawal menawarkan refleksi tajam dan strategi konkret dalam mereformasi pendidikan nasional. “Kalau kita abai pada sekolah, maka kita sedang mempertaruhkan masa depan 62 juta jiwa generasi bangsa,” tegasnya.


3. “Membangun Negeri dari Sekolah”: Manifesto Pendidikan dari Seorang Guru Bangsa

Medan – Buku terbaru Prof. Syawal Gultom bukan sekadar buku, tapi manifesto pendidikan nasional. Lewat Membangun Negeri dari Sekolah, mantan Rektor Unimed ini menggugah kesadaran bahwa bangsa tak bisa bangkit tanpa membenahi sistem pendidikannya.

Ia menilai sistem pendidikan Indonesia belum menjadikan sekolah sebagai pusat transformasi sosial. “Sekolah harus jadi pusat integritas, pusat solusi permasalahan bangsa,” katanya.

Buku ini ditulis dengan semangat pengabdian akademik, mencampurkan analisis ilmiah dengan pengalaman lapangan puluhan tahun.

Akademisi Pendidikan
Akademisi Pendidikan

Baca Juga: Pemkot Medan Pemkot Nantong bahas kerja sama pendidikan vokasi

4. Akademisi Pendidikan: Jangan Bangun Negara dari Gedung, Bangunlah dari Sekolah

Medan – “Tuhan saja tak mulai dengan gedung, tapi dengan akal manusia,” ujar Prof. Syawal Gultom dalam pernyataannya yang menyentuh. Bagi Syawal, pendidikan adalah jalan satu-satunya menuju kemajuan sejati sebuah bangsa.

Dalam bukunya, ia menyampaikan bahwa bangsa Indonesia kerap terjebak dalam euforia pembangunan fisik, sementara pengembangan kualitas manusia tertinggal. Padahal, menurutnya, pendidikan adalah investasi paling strategis untuk masa depan.


5. Sekolah Sebagai Pusat Nilai Bangsa: Seruan Akademik Prof. Syawal

 Menurut Prof. Syawal Gultom, pendidikan seharusnya menjadi pusat nilai bangsa.

Ia juga menyentil perlunya pemimpin pendidikan yang tidak hanya administratif, tetapi memiliki visi kebangsaan. “Pendidikan bukan urusan Dinas Pendidikan semata, tapi urusan masa depan seluruh bangsa,” tegasnya.


6. Akademisi Pendidikan: Masa Depan Bangsa Tidak di Tambang, Tapi di Ruang Kelas

Medan – Mantan Rektor Unimed, Prof. Syawal Gultom, kembali menyentil arah pembangunan Indonesia yang terlalu fokus pada eksplorasi sumber daya alam.

Dalam Membangun Negeri dari Sekolah, ia menuliskan bahwa investasi terbaik adalah investasi pada otak manusia, bukan pada kekayaan alam yang bisa habis. Buku ini ia dedikasikan untuk guru, siswa, dan semua pihak yang peduli terhadap pendidikan sebagai instrumen perubahan bangsa.


7. Refleksi Seorang Guru Besar: Pendidikan Adalah Jalan Revolusi Bangsa

Medan – Dengan latar belakang akademik yang kuat dan pengalaman panjang di dunia pendidikan, Prof. Syawal Gultom menawarkan gagasan revolusioner dalam buku terbarunya. Ia menyebut pendidikan sebagai “jalan revolusi bangsa” yang paling damai, namun paling strategis.

“Tidak ada negara besar tanpa pendidikan yang besar. Tidak ada integritas nasional tanpa integritas di ruang kelas,” ucapnya.

Exit mobile version