Suara Sumut Brimob Sumut Kepulauan Nias, dengan lautnya yang biru dan pesisir yang memikat, menyimpan potensi bencana yang tak bisa disepelekan. Di sinilah, 25 personel Brimob dari Kompi 4 Batalyon C Pelopor tampil bukan sebagai penegak hukum, tapi sebagai penyelamat.
Bersama Basarnas, mereka menantang arus dan ombak dalam simulasi penyelamatan korban tenggelam. Evakuasi dari air ke titik aman, penanganan darurat, semua dilakukan dengan ketelitian dan semangat tinggi. Karena dalam tugas seperti ini, satu kesalahan bisa berarti nyawa.
Pelatihan ini tak hanya soal kekuatan fisik, tapi tentang kesadaran bahwa menjadi Brimob adalah juga tentang menjadi harapan di tengah krisis. Di laut Nias yang indah, mereka membuktikan bahwa pelindung masyarakat tak hanya hadir di darat.
2. “Brimob Sumut Mereka yang Siaga di Garis Pantai: Latihan Brimob Menjawab Tantangan Alam Nias”
Laut bisa bersahabat, tapi juga bisa beringas. Apalagi di wilayah seperti Kepulauan Nias, di mana bencana bisa datang tanpa peringatan panjang. Maka kesiapan adalah segalanya.
Itulah mengapa Brimob Polda Sumut menggelar pelatihan water rescue. Tidak seperti pelatihan biasa, ini adalah latihan hidup-mati—menyelamatkan korban tenggelam, manuver perahu karet, hingga penanganan medis darurat.
Tak sendiri, Brimob bekerja berdampingan dengan Basarnas. Latihan ini tak hanya memperkuat teknik dan fisik, tapi juga mempererat sinergi instansi.
3. “Brimob Sumut Lebih dari Pasukan Elit: Ketika Brimob Menjadi Penyelamat Nyawa”
Brimob kerap dikenal sebagai garda terdepan dalam pengamanan nasional. Tapi di Kepulauan Nias, mereka menunjukkan wajah lain: sebagai penjaga kehidupan.
Latihan SAR dengan fokus water rescue bukan sekadar agenda rutin. Ini adalah bentuk kesiapan penuh untuk menjawab panggilan kemanusiaan. Di perairan yang menantang, personel dilatih mengevakuasi korban tenggelam dan melakukan pertolongan pertama.
Komisaris Besar Polisi Rantau Isnur Eka menekankan pentingnya latihan ini mengingat wilayah Nias yang sangat rentan. Ini bukan tentang latihan saja, tapi soal memastikan bahwa saat bencana datang, Brimob tak sekadar hadir—mereka siap bertindak cepat dan tepat.
Baca Juga: Portugal juara UEFA Nations League tekuk Spanyol lewat adu penalti
4. “Sinergi di Tengah Arus: Brimob dan Basarnas Latihan Penyelamatan di Nias”
Maka sinergi antarinstansi adalah kunci dalam menghadapi keadaan darurat. Brimob Polda Sumut memahami hal ini.
Dengan menggandeng Basarnas, mereka mengadakan latihan intensif water rescue yang melibatkan simulasi skenario nyata. Bukan cuma berenang atau mendayung, tapi benar-benar meniru kondisi korban tenggelam dan teknik evakuasi di tengah gelombang.
Karena saat berhadapan dengan alam, yang bisa menyelamatkan nyawa bukan hanya alat—tapi kesiapan mental dan kemampuan tim.
5. “Latihan Penyelamatan di Nias: Saat Laut Menjadi Medan Latih Brimob”
Brimob Polda Sumut tidak tinggal diam. Mereka menjadikan laut sebagai medan latihan untuk meningkatkan kemampuan water rescue.
Latihan ini bukan untuk mengejar pujian, tapi demi satu tujuan: menyelamatkan nyawa.
“Brimob bukan hanya tentang kekuatan, tapi juga ketepatan dan empati,” tegas Komandan Rantau Isnur Eka.
Respon (2)
Komentar ditutup.